Direksi TransJakarta menganakemaskan satu operator tertentu. Entah motifnya apa, namun sejumlah kesalahan yang mana setiap saat ditolerir, kuota penyerapan paling berbagai yang digunakan diberikan terus menerus dan juga kemudahan lainnya
Jakarta – Lebih dari seratus pengemudi Mikrotrans kegiatan JakLingko Pemprov DKI Jakarta, mengatur aksi demonstrasi ke depan Balai Daerah Perkotaan Jakarta, untuk menuntut beberapa kebijakan yang dimaksud dianggap kurang adil.
Koordinator Lapangan aksi Fahrul Fatah mengatakan aksi ini dilaksanakan sebagai bentuk menentang melawan diskriminasi nyata yang dimaksud diwujudkan oleh Direksi TransJakarta terhadap beberapa operator mitra acara Jaklingko.
"Direksi TransJakarta menganakemaskan satu operator tertentu. Entah motifnya apa, namun sejumlah kesalahan yang mana setiap saat ditolerir, kuota penyerapan paling banyak yang tersebut diberikan terus menerus dan juga kemudahan lainnya," kata Fahrul dalam Jakarta, Selasa.
Aksi demonstrasi itu diwujudkan oleh pengurus, anggota koperasi juga pengemudi yang dimaksud tergabung pada Pertemuan Komunikasi Laskar Biru (FKLB).
Mereka yang tersebut tergabung di FLKB ini antara lain Koperasi Komilet Jaya, Purimas Jaya, Kopamilet Jaya, Komika Jaya, Kolamas Jaya, Kodjang Jaya, PT Lestari Surya Gemapersada, PT. Kencana Sakti Transport.
Pada aksi di depan Balaikota Jakarta, merekan menuntut beberapa jumlah kebijakan seperti transparansi pembagian kuota menghadapi penyerapan angkutan reguler bergabung dengan inisiatif Jaklingko yang mana bukan adil.
"Kami menuntut keadilan melawan itu semua lalu memohonkan PJ Kepala daerah DKI Ibukota Indonesia untuk bisa saja memberikan solusi yang dimaksud adil bagi semua," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Koperasi Komilet Jaya Berman Limbong mengutarakan berpegang terhadap Instruksi Pengurus DKI Ibukota Nomor 66/2019 lalu bermacam penjelasan terkait dengan Jaklingko Mikrotrans selama ini, jumlah keseluruhan bus kecil yang digunakan akan diintegrasikan dengan layanan TransJakarta pada bentuk Jaklingko Mikrotrans adalah sebanyak-banyaknya 6.360 unit.
Namun dengan berjalannya waktu, ke mana pada waktu ini sudah ada memasuki tahun ketujuh terhitung sejak tahun 2018 populasi bus kecil yang digunakan sudah ada diintegrasikan dengan Transjakarta baru berjumlah 2.795 unit atau setara dengan 43,94 persen.
“Dari bilangan bulat prosentase tersebut, 11 operator mitra inisiatif Jaklingko. Lucunya, TransJakarta bukannya memberikan kesempatan pada operator lain untuk memperbesar daya serap, justru terus belaka memberikan kuota pada operator dengan berbagai kemudahan-kemudahan persyaratan lalu izin-izinnya," katanya
Sebelumnya, PT Transportasi Ibukota Indonesia (TransJakarta) sanggup menghentikan operasional Mikrotrans yang tersebut tak mematuhi peraturan perundang-undangan yang mana berlaku pada rangka menegakkan tata kelola perusahaan yang mana baik (good corporate governance).
Hal ini menanggapi dari 94 rute Mikrotrans, 65 rute beroperasi dengan normal sedangkan 29 rute layanan lainnya tidak ada beroperasi menghadapi inisiatif operator Mikrotrans.
"Beberapa operator yang tersebut melakukan pemalsuan dokumen ditindak tegas oleh TransJakarta dengan menghentikan operasinya, oleh sebab itu bukan sesuai dengan peraturan perundangan yang mana berlaku," kata Direktur Operasional kemudian Keselamatan TransJakarta Daud Joseph di Jakarta, Selasa.
Artikel ini disadur dari Pengemudi Mikrotrans gelar demonstrasi di depan Balai Kota Jakarta