Yogyakarta – Lereng Gunung Merapi di Daerah Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terkenal dengan beraneka spot alam menyita perhatian juga wahana buatannya. Belum sejumlah yang mana tahu bahwa ke lereng Merapi itu ada kawasan seluas 1,7 hektare yang berubah jadi pusat budi daya banyak sapi perah berkualitas bernama Koperasi Samesta atau kependekan dari Sapi Merapi Sejahtera.
Lokasi persis koperasi ini ada di dalam Dusun Plosokarep, Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kota Sleman, Yogyakarta. Desa ini dikenal juga sebagai kampung kelahiran almarhum juru kunci Merapi Mbah Marijan yang dimaksud wafat ketika erupsi tahun 2010. Di desa ini setiap harinya lebih lanjut dari 500 unit jip wisata wira-wiri mengangkut tur wisatawan.
“Kami sedang siapkan paket eduwisata peternakan sapi perah sembari merampungkan beberapa sarana, nanti bekerja identik dengan pengelola jip wisata lava tour,” kata Ketua Koperasi Samesta Ruslan, Jumat, 26 Juli 2024.
Budi Daya Sapi Perah
Ruslan menuturkan, dalam koperasi itu terdapat populasi sekitar 600 ekor sapi baik anakan maupun dewasa. Jenis yang tersebut dibudidayakan adalah sapi holstein atau frisia jika Australia yang mana dikenal sebagai trah sapi perah paling banyak memproduksi susu. Selain itu, ketika ini koperasi yang dimaksud juga merintis budi daya sapi Jersey jika Inggris, yang dimaksud juga dikenal sebagai sapi perah berkualitas.
Ruslan mengungkap nantinya pengunjung yang dimaksud datang bisa saja belajar dengan segera dari para peternak dan juga ahlinya segala hal tentang peternakan sapi sambil mempraktikkannya.
“Misalnya cara merawat anak sapi, memberi makan sapi, memerah kemudian mengolah susu, produksi konsentrat untuk gizi pakan sapi, hingga minum susu sapi hasil perahan yang digunakan telah diolah lalu siap disajikan,” kata dia.
Tak cuma perihal teknik budi daya sapi, wisatawan juga akan diajak mengenal bagaimana limbah kotoran sapi diolah sampai mendapat pengetahuan hasil olahan susu seperti yogurt kemudian kefir.
Bagian Paket Lava Tour
Untuk menuju lokasi koperasi itu, wisatawan pun nantinya bisa saja sekalian memanfaatkan paket di jip wisata lava tour.
Ruslan menuturkan eduwisata ini bisa jadi menjadi media transaksi pengetahuan bagi siapapun yang ingin belajar tentang sapi perah sembari menikmati sejuknya udara lereng Merapi.
Setiap harinya, koperasi itu memproduksi sedikitnya 2.700 liter susu sapi. Susu itu lantas disalurkan ke produsen untuk diolah berubah jadi produk-produk konsumsi. “Untuk produksi susu pada di sini kami supply ke Sari Husada-Danone,” kata Ruslan.
Ruslan menuturkan, produksi susu sapi dalam koperasi itu sebelum tahun 2022 sebenarnya sempat mencapai 4 ribu liter perhari. Namun pasca terbentuk wabah penyakit kuku lalu mulut pada April-September 2022 yang digunakan menerjang bervariasi wilayah Indonesia, produksi susu koperasi itu menurunkan separuhnya.
Baru mulai 2023, koperasi itu mulai bangkit menggenjot produksi susu sapinya kembali dengan melibatkan beberapa mitra, seperti Yayasan Rumah Energi, Sari Husada Generasi Mahardhika, juga Danone Ecosystem, dan juga Prisma. Selain itu, koperasi mulai menyiapkan diversifikasi usaha agar permanen bertahan.
“Sembari meningkatkan kembali produksi susu kami juga siapkan paket eduwisata sehingga mampu makin kuat lalu semangat budidaya sapi di masyarakat mengambil bagian tumbuh,” kata dia.
Pendampingan dari eksekutif lalu Swasta
Rachmat Hidayat selaku Government and External Scientific Affairs Director Danone Indonesi menuturkan, pihaknya mengawasi peternakan sapi pada koperasi itu layak mendapat pendampingan baik dari pemerintah juga swasta.
“Jadi, koperasi ini tak belaka bisa jadi meningkatkan pasokan dan juga kualitas susu, tapi juga sanggup mulai melakukan diversifikasi bidang usaha salah satunya eduwisata,” kata dia.
Adapun Ketua Grup Ruminansia Perah Kementerian Pertanian Argi Argiris menuturkan ketika ini Tanah Air baru sanggup memenuhi 20 persen dari total permintaan susu di negeri sedangkan 80 persennya mengandalkan impor.
“Tumbuhnya koperasi peternakan yang dimaksud didampingi beberapa mitra untuk mengalami perkembangan berubah menjadi sangat penting agar kita tiada lagi mengalami defisit keinginan susu,” kata dia.
Artikel ini disadur dari Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi